Jakarta–Mendidik dan melahirkan guru berkualitas bukan hal yang
mudah, hal tersebut diakui oleh Dirjen Pendidikan Tinggi, Djoko Santoso
dalam sambutannya pada Semiloka Menyiapkan Guru Masa Depan, Selasa (2/7)
di Jakarta. “Mendidik guru itu tidak mudah, lebih mudah saya. Mendidik
insinyur itu hanya satu lapis saja, bila orang itu berprilaku seperti
saya maka orang itu adalah insinyur, kalau guru tidak seperti itu, bila
dosen mengajar dan seseorang itu menjadi dosen, yah jadinya dosen bukan
guru, padahal yang kita butuhkan adalah guru” jelas mantan Rektor
Institut Teknologi Bandung ini.
Bagi Djoko berbicara mengenai guru, adalah berbicara tentang hal yang
sangat fundamental, maka dari itu menurutnya proses penyiapan guru
perlu untuk didiskusikan secara lebih mendalam. Djoko melihat Semiloka
yang dihadiri lebih dari 250 peserta tersebut merupakan sarana yang
strategis untuk menyamakan persepsi dalam sistem penyiapan guru yang
berkualitas, ” ini adalah sarana yang tepat untuk menyamakan persepsi
mengenai siapakah yang harus bertanggung jawab untuk mendidik guru
tersebut, apakah semua universitas memiliki tanggung jawab yang sama
atau mungkin ada universitas tertentu yang memiliki tugas utama untuk
menciptakan dan mendidik guru yang berkualitas ?” jelasnya.
Djoko pun mengingatkan perlunya standar pengelolaan kelembagaan LPTK
sebagai lembaga penyiapan guru terlebih dengan adanya perubahan yang
substansial pada sisi fungsi kelembagaannya yang dikarenakan berubahnya
bentuk institut keguruan menjadi universitas. “Sepengetahuan saya
sekarang yang namanya Fakultas Pendidikan MIPA hanya ada di UPI, terus
yang lainnya apakah ada pendidikan MIPA ? mencarinya sangat susah,
karena namanya sudah berubah menjadi Fakultas MIPA” pungkas Djoko.